DDH

Developmental Dysplasia of the Hip (DDH)

4 grad

Saat ini ada dua cara pengukuran DDH yang banyak digunakan, pertama menggunakan Tonnis criteria, yang kedua menggunakan pengukuran yang dikembangkan oleh International Hip Dysplasia Institute. 

Kriteria Tonnis mempunyai kelemahan karena memerlukan adanya ossification centre yang dapat terlambat kemunculannya atau lokasinya berada eksentrik pada caput femur.

IHDI menggunakan mid-point dari metafisis proksimal os femur sebagai titik utamanya (landmark) sehingga dapat digunakan pada anak dengan segala usia.

Pengukuran tingkat keparahan dan displacement dari DDH ini sangat penting dalam prognosis dan keputusan klinis. Pada neonatus dan infant, Ultrasound mempunyai keunggulan karena caput femur yang masih berupa kartilago belum terlihat pada foto x ray sampai usia tertentu ketika sudah terlihat ossifikasi pada caput femurnya.

Garis yang digunakan dalam mengukur DDH mengunakan klasifikasi IHDI

Hilgenreiner’s line, Perkin’s line, Shenton’s line dan Sudut acetabular

Klasifikasi IHDI tidak memerlukan ossifikasi nucleus caput femur. H-point adalah mid point dari metafisis proksimal os femur. D-line adalah garis diagonal antara Perkin’s line dan Hilgenreiner’s line. Grade I: H-points berada di sisi medial dari Perkin’s line Grade II: H points berada di sisi lateral dari Perkin’s line dan atau medial dari D-line Grade III: H points berada lateral dari D-line dan inferior terhadap Hilgenreiner’s line Grade IV: H point terletak di superior dari Hilgenreiner’s line

Tonnis classification: Syarat menggunakan ini adalah harus ada klasifikasi dari caput femur terlebih dahulu

 

Sumber:

Narayanan U1, Mulpuri K, Sankar WN, Clarke NM, Hosalkar H, Price CT. Reliability of a New Radiographic Classification for Developmental Dysplasia of the Hip. J Pediatr Orthop. 2015 Jul-Aug;35(5):478-84. doi: 10.1097/BPO.0000000000000318.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Most Popular

To Top
Exit mobile version