Saat ini ada dua cara pengukuran DDH yang banyak digunakan, pertama menggunakan Tonnis criteria, yang kedua menggunakan pengukuran yang dikembangkan oleh International Hip Dysplasia Institute.
Kriteria Tonnis mempunyai kelemahan karena memerlukan adanya ossification centre yang dapat terlambat kemunculannya atau lokasinya berada eksentrik pada caput femur.
IHDI menggunakan mid-point dari metafisis proksimal os femur sebagai titik utamanya (landmark) sehingga dapat digunakan pada anak dengan segala usia.
Pengukuran tingkat keparahan dan displacement dari DDH ini sangat penting dalam prognosis dan keputusan klinis. Pada neonatus dan infant, Ultrasound mempunyai keunggulan karena caput femur yang masih berupa kartilago belum terlihat pada foto x ray sampai usia tertentu ketika sudah terlihat ossifikasi pada caput femurnya.
Sumber:
Narayanan U1, Mulpuri K, Sankar WN, Clarke NM, Hosalkar H, Price CT. Reliability of a New Radiographic Classification for Developmental Dysplasia of the Hip. J Pediatr Orthop. 2015 Jul-Aug;35(5):478-84. doi: 10.1097/BPO.0000000000000318.