Pneumoperitoneum merupakan suatu keadaan dimana terdapat udara bebas dalam rongga peritoneum yang disebabkan oleh pecahnya organ berongga yang meliputi gaster, usus kecil, dan usus besar, dengan pengecualian bagian-bagian yang retroperitoneal (duodenum dan kolon).
Penyebab pneumoperitoneum bervariasi, dapat terjadi secara spontan maupun karena trauma. Penyebab tersering pneumoperitoneum spontan adalah perforasi organ berongga dan perforasi ulkus, meskipun pneumoperitoneum dapat terjadi sebagai akibat perforasi dari setiap bagian usus. Penyebab lain adalah tumor, trauma, infeksi, parasintesis, pneumatosis intestinalis, dan pasca operasi abdomen, yang biasanya sembuh dalam 3-7 hari setelah operasi, meskipun mungkin bertahan selama 24 hari setelah operasi.
Adanya pneumoperitoneum hampir selalu menjadi tanda perforasi, akan tetapi tidak setiap perforasi usus menghasilkan pneumoperitoneum. Pneumoperitoneum yang disebabkan perforasi merupakan suatu keadaan yang mengancam jiwa sehingga membutuhkan operasi darurat.
Pinto, A., Miele, V., Laura Schillirò, M., Nasuto, M., Chiaese, V., Romano, L., & Guglielmi, G. (2016). Spectrum of Signs of Pneumoperitoneum. Seminars in Ultrasound, CT and MRI, 37(1), 3–9. doi:10.1053/j.sult.2015.10.008 (https://doi.org/10.1053/j.sult.2015.10.008)